
Kabar duka datang dari dunia seni dan desain. Frank Gehry, seorang arsitek visioner yang terkenal karena karyanya yang mendobrak batas dan mendefinisikan ulang apa itu bangunan, telah meninggal dunia di usia 96 tahun. Bagi kita yang suka nonton film, mungkin bertanya-tanya, “kok blog film bahas arsitek sih?” Eits, jangan salah! Karya-karya Gehry itu nggak cuma gedung biasa, tapi juga mahakarya seni yang seringkali terasa sangat sinematik, bahkan menjadi inspirasi atau latar belakang untuk berbagai produksi film lho!
Siapa Sih Frank Gehry Ini?
Lahir di Kanada, Gehry adalah salah satu figur paling berpengaruh dalam arsitektur modern. Ia dikenal sebagai pelopor gaya dekonstruktivisme, sebuah pendekatan yang menolak bentuk-bentuk tradisional dan memilih geometri yang pecah-pecah, permukaan yang terdistorsi, dan material yang tidak biasa. Hasilnya? Bangunan-bangunan yang seringkali terlihat seperti patung raksasa, seolah-olah baru saja mendarat dari planet lain atau keluar langsung dari film fiksi ilmiah!
Washington Post bahkan mendeskripsikan desainnya sebagai 'unearthly but brilliant'. Ini persis seperti cara kita menggambarkan efek visual paling keren di film-film blockbuster, kan? Bayangkan saja bentuk-bentuk yang meliuk-liuk, permukaan metalik yang memantulkan cahaya, dan struktur yang seolah menentang gravitasi. Bangunan-bangunannya ini bukan sekadar tempat berlindung, tapi pengalaman visual yang dramatis.
Karyanya yang Ikonik dan 'Film-Worthy'
Beberapa karya Gehry yang paling terkenal termasuk:
- Guggenheim Museum Bilbao (Spanyol): Ini mungkin karyanya yang paling ikonik. Museum ini adalah mahakarya titanium yang meliuk-liuk, seolah seperti kapal raksasa atau bunga yang sedang mekar. Keindahannya telah menarik jutaan wisatawan dan menjadi spot favorit untuk pengambilan gambar yang estetik, tak terkecuali bagi para pembuat film dan iklan.
- Walt Disney Concert Hall (Los Angeles, AS): Berlokasi di jantung industri film, gedung ini juga punya desain yang nggak kalah heboh. Permukaan baja anti karat yang berkilau dan melengkung memberikan tampilan futuristik yang pastinya seringkali dijadikan inspirasi oleh para production designer di Hollywood.
- Experience Music Project (Seattle, AS): Sekarang dikenal sebagai Museum of Pop Culture, gedung ini adalah perayaan energi musik rock dengan bentuknya yang unik dan warna-warni, menyerupai gitar yang pecah atau gumpalan lava cair. Sangat pas untuk tema-tema yang berani dan ekspresif, seperti film-film tentang musik atau seni kontemporer.
Bangunan-bangunan ini bukan hanya berfungsi sebagai landmark global, tetapi juga sebagai latar belakang yang sempurna untuk adegan-adegan dramatis, futuristik, atau bahkan horor psikologis dalam sebuah film. Desainnya yang tidak konvensional menantang pandangan kita tentang ruang dan bentuk, persis seperti film-film bagus yang menantang pemikiran kita.
Inspirasi Tanpa Batas untuk Dunia Sinema
Meskipun Frank Gehry tidak secara langsung terlibat dalam pembuatan film, warisannya sebagai seorang arsitek visioner memiliki dampak yang tak terbantahkan pada dunia visual, termasuk sinema. Estetika yang ia ciptakan – perpaduan antara kekacauan yang teratur dan keindahan yang tak terduga – telah menginspirasi banyak seniman, desainer produksi, dan sutradara untuk menciptakan dunia-dunia yang unik dan tak terlupakan di layar lebar.
Kepergian Frank Gehry adalah kehilangan besar bagi dunia seni dan desain. Namun, karyanya akan terus hidup, berdiri tegak sebagai monumen bagi kreativitas tanpa batas, dan terus menginspirasi generasi baru, termasuk para pembuat film, untuk berani bermimpi dan menciptakan hal-hal yang 'unearthly but brilliant' di dunia perfilman kita.
Sumber: The Washington Post